MGR Banyumas adakan Pertemuan Ke-3 di Pondok Pesantren Kendalisada

    MGR Banyumas adakan Pertemuan Ke-3 di Pondok Pesantren Kendalisada
    MGR Banyumas adakan Pertemuan Ke-3 di Pondok Pesantren Kendalisada

    BANYUMAS - Majelis Guyub Rukun (MGR) Banyumas menggelar pertemuan ke-3 di Pondok Pesantren Legowo Kendalisada, Kecamatan Kalibogor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin Malam (03/02/2025).

    Acara pertemuan itu, dipandu pandu oleh Agus Sunaryo, dihadiri 100 an orang, para kyai muda dan habaib, tetapi juga dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Danramil Kecamatan Kembaran, Kapolsek Kembaran, dan Kapolsek Kalibogor, dan Perwakilan Pedagang yang biasa berjualan dilokasi Kegiatan Sosial Keagamaan, Pengajian, Shalawatan, serta Undangan lainnya.

    Dikesempatan itu Tuan rumah KH. Slamet Subakhi menyampaikan, selamat datang, apresiasi, terima kasih, dan semua yang hadir pasti karena cinta, selain sebagai undangan, juga melekat sebagai bagian dari anggota Masyarakat yang mendukung setiap kegiatan sosial keagamaan dan kegiatan lainnya yang berdampak positif bagi Masyarakat.

    "Pertemuan kali ini, MGR fokus membahas beberapa isu penting, termasuk masih terjadi adanya penolakan terhadap acara dakwah dan shalawatan habaib, polemik nasab, dan intoleransi, oleh segelintir oknum." Disampaikan pembawa acara, yang ditirukan Tuan Rumah.

    Ketua Rabithah Alawiyyah Banyumas Habib Ali ridho ibn Alwi Al Attas, dalam sambutanya menegaskan bahwa sampai saat ini konflik yang terjadi masih bisa diatasi, dengan silaturrahmi.

    "Kami, para habaib sepakat untuk memilih diam, atau soft solution dengan bersilaturahmi ke beberapa pihak terkait untuk menegaskan posisi kami dan kiprahnya di Banyumas, " Tegasnya.

    Dikesempatan itu, satu persatu, mulai dari Kapolsek Kalibagor AKP. Diah Sudiarti S.H., M.H., Kapolsek Kembaran AKP. Mufti Is Efendi, S.H., M.H. dan Danramil 08/Kalibagor Kapten Arm Warih Wiono, menyampaikan sambutan arahanya, bahwa TNI dan POLRI akan mengayomi semua masyarakat, dan membackup, mendukung setiap acara sosial keagamaan yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk acara dakwah dan shalawatan.

    "Selama disetiap kegiatan telah memenuhi ketentuan perijinan yang ada dan tidak melanggar perundang-undangan, maka TNI dan Polri berkewajiban untuk mengamankan jalannya acara " Jelas Arahanya

    Selanjutnya, Danramil dan Kapolsek juga memberikan saran dan Solusi, bila ada tanda-tanda akan adanya Penolakan terhadap acara dakwah dan shalawatan yang dihadiri oleh habaib, sebaiknya dilakukan dialog antara pihak yang menolak dan pihak yang menerima habaib. Keduanya juga sesama umat Islam, yang tidak perlu membuang energi berlebih untuk hal-hal yang tidak produktif.

    "Umat Islam harus bersatu untuk medukung setiap kegiatan positif yang berdampak kebaikan bagi Masyarakat, khususnya umat Islam, " Saranya.

    Adapun salah satu inisiator MGR Gus Hasan, menambahkan ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu: 1. Memberikan pencerahan dan informasi yang berimbang kepada  masyarakat tentang polemik nasab dan bahaya perilaku intoleran, diskriminatif, serta rasis. 2. MGR harus terus membangun komunikasi yang intensif dengan berbagai pihak untuk meneguhkan sinergi membangun keguyub rukunan di Kabupaten Banyumas.

    "Penolakan itu, selain tidak memiliki dasar argumen yang kuat, bahkan berpotensi menimbullkan konflik yang lebih serius, " ungkapnya. 

    Lanjutnya, Apa yang mereka tuduhkan dan narasikan soal habaib, sama sekali tidak terkait dengan para habaib putera Banyumas. Sehingga, tindakan mereka menolak Habib Abdul Kadir Mulahaela, Habib Chaedar, dan Habib Syafiq untuk bershalawat jelas salah alamat. Ketiga orang ini sama sekali tidak terkait dengan isu-isu pemalsuan sejarah, pemalsuan makam, radikalisme, atau isu lain yang sering dijadikan alasan untuk menolak habaib di Banyumas.

    "Apalagi jika mereka disebut sebagai imigran Yaman, jelas ini tuduhan yang sangat ngawur. Mereka adalah Warga Negara Indonesia, bahkan Putera Banyumas. Mereka juga sudah banyak memberikan kontribusinya bagi Masyarakat di bidang dakwah. Belum lagi adanya sosok Habib Ahmad, yang kontribusinya luar biasa  terhadap umat Islam, khususnya NU dan Pondok Pesantren di Kabupaten Banyumas tidak dapat diragukan lagi."

    "Hal ini semakin mempertegas bahwa narasi negatif soal Habaib tidak boleh digeneralisir karena hal tersebut akan memunculkan fitnah yang berujung pada lahirnya disharmoni dalam kehidupan beragama di Masyarakat, " Imbuh lengkapnya.

    Diakhir acara, seorang anggota MGR, Agus Sunaryo, menyampaikan kesimpulan pertemuan, diantaranya:

    1. Adanya Keluhan, keprihatinan yang disampaikan Perwakilan pedagang yang selalu hadir dan berjualan dalam acara dakwah serta shalawatan, pada saat acara dibatalkan, 200 orang pedagang kehilangan kesempatan untuk mengais rejeki dilokasi kegiatan, dampaknya sangat berpengaruh dengan ekonomi untuk kehidupan bersama anggota keluarga.
    2. Semua yang hadir dan para inisiator MGR, sepakat bahwa penolakan terhadap acara dakwah dan shalawatan habaib tidak memiliki dasar argumen yang kuat dan berpotensi menimbulkan konflik yang lebih serius dan bisa meluas.
    3. Penting dan Keutamaan adanya sinergi antara ulama, habaib, dan umara' dalam membangun keguyub rukunan di Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Sekitarnya. Dan membangun komunikasi yang intensif dengan berbagai pihak untuk meneguhkan sinergi.
    3. Untuk mewujudkan cita-cita mulia MGR Banyumas, menjadi komunitas kemanusiaan yang toleran, anti diskriminasi, dan menjunjung tinggi semangat harmoni serta ke-guyubrukunan, akan segera membentuk kepengurusan MGR secara resmi dan punya legal.formal
    4. Para peserta majelis memberikan mandat kepada tim formatur untuk membentuk kepengurusan dan sekaligus memproses legal formalnya.
    5. Telah disepakati, tim formatur, diantaranya, Gus Munif, Gus Hasan, Gus Fahmi, Kyai Ali Ridho, Gus Ajir Ubaidillah, Kyai Slamet Subakhi, Dr. Ahmad Rofiq, Gus Muhammadun (PCNU Purbalingga), Agus Sunaryo. Dan Habib Zein (Purbalingga), Habib Ridho (Ketua RA), Habib Abdul Kadir Mulahaela, Habib Syauki, Habib Bagir al-Habsyi, Habib Anis, dan Habib Luqman.
    6. Tim formatur, diamanahkan untuk segera  mengadakan pertemuan pada pertengahan bulan Februari untuk Menyusun pengurus resmi MGR.

    "MGR berharap dapat memperkuat sinergi antara ulama, habaib, dan umara' dalam membangun keguyub rukunan di Kabupaten Banyumas, " Pungkasnya.

    (N.son/Agus S/Djarmanto-YF2DOI)

    jawa tengah banyumas kalibagor terkini pondok pesantren kendalisada berita banyumas terkini
    Narsono Son

    Narsono Son

    Artikel Sebelumnya

    SPSI Banyumas Syukuran HUT Ke-52 dan Beri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Danlanud Sultan Hasanuddin Hadiri Pengarahan Presiden di Istana Kepresidenan
    Revisi UU Kejaksaan Dinilai Berpotensi Melemahkan Sistem Hukum, Para Pakar Minta Pengkajian Ulang 
    Peringati HPN 2025, MCM SMSI Dialog Interaktif: Pembatasan Usia dalam Penggunaan Media Sosial Menuju Indonesia Emas 2045

    Ikuti Kami